Soal PPPK Ahli Pertama Perawat 2024 dan Pembahasan Lengkap! - Studiku
Soal PPPK Ahli Pertama Perawat 2024 dan Pembahasan Lengkap!

Soal PPPK Ahli Pertama Perawat 2024 dan Pembahasan Lengkap!

Lathifah Ummul Nailah
Lathifah Ummul Nailah
13 Juli 2024

Hai studiku, jika kamu adalah seorang perawat yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan jabatan Ahli Pertama - Perawat, kamu berada di tempat yang tepat. Proses seleksi PPPK tidak hanya menguji pengetahuan teknis dan keterampilan klinis kamu, tetapi juga mengukur kemampuan kamu dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan kerja yang dinamis. Oleh karena itu, persiapan yang matang dan komprehensif sangat diperlukan. Selamat belajar!

Latihan Soal PPPK Ahli Pertama Perawat 2024

Soal 1 Pak Budi, seorang pasien berusia 60 tahun, baru saja didiagnosis dengan kanker paru-paru stadium awal. Dia datang untuk konsultasi pertama kali dengan perawat onkologi, Bu Rina. Pak Budi tampak sangat cemas dan gelisah. Dia terus-menerus bertanya tentang prognosisnya dan apakah dia akan selamat dari penyakit ini. Bu Rina harus menggunakan komunikasi terapeutik untuk membangun kepercayaan dan membantu mengelola kecemasan Pak Budi.

Pertanyaan: Apa tindakan terbaik yang harus dilakukan oleh Bu Rina untuk membangun kepercayaan dengan Pak Budi dan membantu mengelola kecemasannya?

  • A. Menjelaskan semua kemungkinan pengobatan dan statistik kelangsungan hidup secara rinci.
  • B. Memberikan jaminan bahwa semuanya akan baik-baik saja tanpa menjelaskan lebih lanjut.
  • C. Mengakui kecemasan Pak Budi, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menjelaskan rencana perawatan secara bertahap.
  • D. Mengarahkan Pak Budi untuk berbicara dengan dokter karena perawat tidak berwenang untuk membahas prognosis.
  • E. Memberikan brosur informatif tentang kanker paru-paru dan memintanya untuk membacanya di rumah.

Jawaban: C Mengakui kecemasan Pak Budi, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menjelaskan rencana perawatan secara bertahap.

Pembahasan: Jawaban ini adalah yang paling benar karena mencakup beberapa aspek penting dari komunikasi terapeutik:

  • Mengakui Kecemasan: Mengakui kecemasan Pak Budi adalah langkah pertama dalam membangun kepercayaan dan menunjukkan empati. Ini membantu Pak Budi merasa didengar dan dimengerti.
  • Mendengarkan dengan Penuh Perhatian: Mendengarkan dengan penuh perhatian memungkinkan Bu Rina untuk memahami kekhawatiran Pak Budi secara mendalam dan merespons dengan cara yang sesuai.
  • Menjelaskan Rencana Perawatan secara Bertahap: Menjelaskan rencana perawatan secara bertahap menghindari membanjiri Pak Budi dengan informasi yang terlalu banyak sekaligus, yang dapat memperburuk kecemasannya. Memberikan informasi sedikit demi sedikit membantu Pak Budi untuk memahami dan merasa lebih nyaman dengan proses perawatan yang akan dijalani.

Pilihan A. bisa terlalu berlebihan dan menambah kecemasan karena terlalu banyak informasi teknis. Pilihan B. tidak memadai karena memberikan jaminan palsu tanpa menjelaskan situasi yang sebenarnya. Pilihan D. mengabaikan peran penting perawat dalam mendukung pasien secara emosional. Pilihan E. tidak interaktif dan tidak memadai untuk mengatasi kecemasan secara efektif.

Soal 2 Nenek Tini, 82 tahun, datang ke klinik untuk pemeriksaan rutin. Dia memiliki gangguan pendengaran dan biasanya menggunakan alat bantu dengar, tetapi hari ini alat itu tidak berfungsi dengan baik. Perawat, Bu Sari, perlu menjelaskan perubahan dalam regimen pengobatan Nenek Tini yang melibatkan beberapa obat baru dan penyesuaian dosis.

Pertanyaan: Bagaimana cara terbaik bagi Bu Sari untuk memastikan bahwa Nenek Tini memahami perubahan regimen pengobatannya?

  • A. Berbicara lebih keras agar Nenek Tini dapat mendengar lebih baik.
  • B. Menuliskan instruksi dan memberikannya kepada Nenek Tini untuk dibaca sendiri.
  • C. Menggunakan kombinasi komunikasi verbal yang jelas, gerakan tangan, dan alat bantu visual.
  • D. Meminta anggota keluarga untuk menjelaskan instruksi kepada Nenek Tini nanti.
  • E. Mengabaikan masalah alat bantu dengar dan memberikan instruksi seperti biasa.

Jawaban: C Menggunakan kombinasi komunikasi verbal yang jelas, gerakan tangan, dan alat bantu visual.

Pembahasan: Jawaban ini adalah yang paling benar karena:

  • Kombinasi Komunikasi: Menggunakan komunikasi verbal yang jelas dan lambat membantu memastikan bahwa Nenek Tini dapat memahami sebanyak mungkin dari apa yang dikatakan. Gerakan tangan dan alat bantu visual seperti diagram atau tulisan dapat membantu memperjelas instruksi, terutama ketika pendengaran Nenek Tini terbatas.
  • Adaptasi yang Tepat: Menggunakan alat bantu visual dan gestur adalah adaptasi yang sesuai untuk seseorang dengan gangguan pendengaran, memungkinkan Nenek Tini untuk mengandalkan lebih dari sekedar pendengaran untuk memahami informasi penting.

Pilihan A. berbicara lebih keras tidak selalu efektif dan bisa dianggap kasar atau tidak nyaman. Pilihan B. memberikan instruksi tertulis saja mungkin tidak memadai karena Nenek Tini juga memerlukan penjelasan yang mendalam. Pilihan D. memindahkan tanggung jawab kepada anggota keluarga mengabaikan peran penting perawat dalam memberikan instruksi langsung kepada pasien. Pilihan E. mengabaikan masalah alat bantu dengar tidak memperbaiki komunikasi dan bisa menyebabkan Nenek Tini tidak memahami instruksi dengan baik.

Soal 3 Pak Arif, seorang pria berusia 45 tahun, tiba di ruang gawat darurat dengan gejala serangan jantung. Dia sangat cemas dan kesulitan bernapas. Perawat, Bu Ani, harus segera memberikan instruksi penting sambil menjaga Pak Arif tetap tenang dan terinformasi selama tim medis mempersiapkan perawatan darurat.

Pertanyaan: Apa tindakan terbaik yang harus dilakukan Bu Ani untuk berkomunikasi dengan efektif dengan Pak Arif dalam situasi darurat ini?

  • A. Memberikan penjelasan lengkap tentang setiap langkah prosedur yang akan dilakukan.
  • B. Berbicara dengan cepat dan langsung untuk menghemat waktu.
  • C. Menggunakan kalimat sederhana dan memberi tahu Pak Arif apa yang akan dilakukan selanjutnya.
  • D. Mengabaikan komunikasi verbal dan fokus pada tindakan medis saja.
  • E. Menghindari kontak mata untuk mengurangi kecemasan Pak Arif.

Jawaban: C Menggunakan kalimat sederhana dan memberi tahu Pak Arif apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Uji Dirimu dengan Quiz Lainnya di Sini!

Dapatkan 100+ Quiz HOTS PPPK Terupdate dengan Klik di Sini.

Pembahasan: Jawaban ini adalah yang paling benar karena:

  • Kalimat Sederhana: Dalam situasi darurat, Pak Arif mungkin merasa kewalahan dan tidak dapat memproses informasi yang terlalu banyak atau kompleks. Kalimat sederhana membantu memastikan bahwa instruksi atau informasi yang diberikan dapat dipahami dengan cepat.
  • Memberi Tahu Apa yang Akan Dilakukan Selanjutnya: Menjelaskan secara singkat apa yang akan dilakukan selanjutnya membantu Pak Arif merasa lebih terinformasi dan dapat mengurangi kecemasannya dengan memberikan rasa kontrol atau setidaknya prediksi atas apa yang akan terjadi.

Pilihan A. memberikan penjelasan lengkap mungkin tidak realistis dalam situasi darurat karena waktu sangat terbatas. Pilihan B. berbicara dengan cepat bisa membuat Pak Arif merasa lebih cemas dan kurang paham. Pilihan D. mengabaikan komunikasi verbal sepenuhnya tidak membantu mengurangi kecemasan dan dapat membuat Pak Arif merasa bingung dan tidak dipedulikan. Pilihan E. menghindari kontak mata bisa membuat Pak Arif merasa diabaikan atau kurang diperhatikan, yang bisa meningkatkan kecemasannya.

Soal 4 Ibu Ratna, 50 tahun, sedang menjalani perawatan pasca operasi besar. Sejak operasi, dia menunjukkan tanda-tanda depresi, termasuk kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari dan menolak untuk berbicara dengan keluarganya atau staf medis. Perawat, Bu Dewi, perlu berkomunikasi dengan Ibu Ratna untuk memahami perasaannya dan mendukung pemulihannya.

Pertanyaan: Bagaimana cara terbaik bagi Bu Dewi untuk mendekati dan berkomunikasi dengan Ibu Ratna dalam situasi ini?

  • A. Mengarahkan Ibu Ratna untuk berbicara dengan psikiater tanpa mendengarkannya terlebih dahulu.
  • B. Memberikan banyak saran tentang bagaimana Ibu Ratna harus merasa lebih baik.
  • C. Menggunakan pendekatan mendengarkan aktif dan memberikan kesempatan bagi Ibu Ratna untuk mengekspresikan perasaannya.
  • D. Mengabaikan masalah emosional dan fokus pada pemulihan fisik saja.
  • E. Menggunakan humor untuk mengalihkan perhatian Ibu Ratna dari perasaannya.

Jawaban: C Menggunakan pendekatan mendengarkan aktif dan memberikan kesempatan bagi Ibu Ratna untuk mengekspresikan perasaannya

Pembahasan: Jawaban ini adalah yang paling benar karena:

  • Pendekatan Mendengarkan Aktif: Ini melibatkan memberikan perhatian penuh kepada Ibu Ratna, menunjukkan empati, dan membiarkannya mengekspresikan perasaannya tanpa menginterupsi atau memberikan saran yang tidak diminta. Ini sangat penting dalam membantu pasien yang mengalami depresi merasa didengar dan dihargai.
  • Memberikan Kesempatan untuk Mengekspresikan Perasaan: Membiarkan Ibu Ratna berbicara tentang perasaannya dapat membantu mengurangi beban emosional dan menunjukkan bahwa Bu Dewi peduli terhadap kesejahteraannya secara keseluruhan, bukan hanya aspek fisiknya.

Pilihan A. mengarahkan langsung ke psikiater bisa membuat Ibu Ratna merasa bahwa perawat tidak peduli untuk mendengarkan atau memahami. Pilihan B. memberikan banyak saran bisa terasa tidak sensitif dan bisa menambah beban mental. Pilihan D. mengabaikan masalah emosional dapat memperburuk kondisi mental Ibu Ratna dan menghambat pemulihan keseluruhan. Pilihan E. humor tidak selalu tepat dalam situasi depresi dan bisa dianggap meremehkan perasaan pasien.

Soal 5 Pak Sulaiman, seorang pasien berusia 70 tahun, telah dirawat di rumah sakit setelah mengalami stroke yang mempengaruhi kemampuannya berbicara (afasia). Perawat, Bu Anita, harus memberikan instruksi perawatan harian dan membantu Pak Sulaiman berkomunikasi mengenai kebutuhannya.

Pertanyaan: Apa tindakan terbaik yang harus dilakukan Bu Anita untuk berkomunikasi dengan Pak Sulaiman yang mengalami afasia?

  • A. Berbicara dengan suara keras dan cepat untuk memastikan dia mendengar dengan jelas.
  • B. Menggunakan kalimat panjang dan kompleks untuk memberikan instruksi yang detail.
  • C. Menggunakan komunikasi non-verbal seperti gestur, gambar, dan tulisan untuk membantu komunikasi.
  • D. Mengarahkan semua pertanyaan kepada anggota keluarga Pak Sulaiman.
  • E. Mengabaikan kebutuhan komunikasi khususnya dan berbicara seperti biasa.

Jawaban: C Menggunakan komunikasi non-verbal seperti gestur, gambar, dan tulisan untuk membantu komunikasi.

Pembahasan: Jawaban ini adalah yang paling benar karena:

  • Komunikasi Non-Verbal: Pak Sulaiman mengalami afasia, yang berarti dia kesulitan berbicara atau memahami bahasa verbal. Menggunakan alat bantu komunikasi seperti gestur, gambar, dan tulisan dapat membantu menyampaikan informasi dan memastikan Pak Sulaiman dapat berkomunikasi tentang kebutuhannya.
  • Adaptasi untuk Kebutuhan Khusus: Menyesuaikan metode komunikasi untuk memenuhi kebutuhan Pak Sulaiman membantu memastikan bahwa dia masih dapat berpartisipasi dalam diskusi tentang perawatan dan kebutuhan kesehariannya.

Pilihan A. dan B. tidak efektif karena afasia mempengaruhi kemampuan berbicara dan memahami, bukan pendengaran. Pilihan D. mengarahkan semua pertanyaan kepada anggota keluarga mengabaikan kemampuan dan hak Pak Sulaiman untuk berpartisipasi dalam komunikasinya sendiri. Pilihan E. tidak memperhitungkan kebutuhan komunikasi khusus Pak Sulaiman, yang dapat menyebabkan frustrasi dan kesalahpahaman.

Soal 6 Ibu Maria, seorang pasien dari latar belakang budaya yang berbeda, datang ke rumah sakit untuk perawatan infeksi saluran kemih yang berulang. Dia menunjukkan kekhawatiran tentang pengobatan yang diresepkan karena dalam budaya dan kepercayaannya, lebih banyak bergantung pada pengobatan tradisional. Perawat, Pak Rudi, perlu berkomunikasi secara efektif dengan Ibu Maria sambil menghormati kepercayaannya.

Pertanyaan: Bagaimana cara terbaik bagi Pak Rudi untuk mengatasi kekhawatiran budaya Ibu Maria sambil memastikan dia menerima perawatan yang tepat?

Iklan Studiku 820x200
  • A. Memberitahu Ibu Maria bahwa pengobatan tradisional tidak efektif dan memaksa untuk mengikuti perawatan medis.
  • B. Mengabaikan kepercayaan Ibu Maria dan hanya memberikan instruksi medis tanpa diskusi lebih lanjut.
  • C. Mendengarkan kekhawatiran Ibu Maria, menghormati kepercayaannya, dan mencari cara untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional dengan rencana perawatan medis.
  • D. Menyuruh Ibu Maria untuk memutuskan sendiri apakah ingin mengikuti perawatan medis atau tradisional tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
  • E. Memberikan brosur tentang efek samping pengobatan tradisional tanpa penjelasan tambahan.

Jawaban: C Mendengarkan kekhawatiran Ibu Maria, menghormati kepercayaannya, dan mencari cara untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional dengan rencana perawatan medis

Pembahasan: Jawaban ini adalah yang paling benar karena:

  • Menghormati Kepercayaan: Menghormati dan memahami kepercayaan budaya pasien adalah kunci dalam membangun hubungan yang baik dan efektif dalam komunikasi terapeutik. Dengan mendengarkan dan menghormati kepercayaan Ibu Maria, Pak Rudi menunjukkan empati dan perhatian.
  • Integrasi Pengobatan: Mencari cara untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional yang diterima oleh Ibu Maria dengan perawatan medis menunjukkan bahwa Pak Rudi menghargai pandangan dan kepercayaannya. Ini juga dapat meningkatkan kepatuhan Ibu Maria terhadap rencana perawatan keseluruhan.

Pilihan A. dan B. tidak menghargai kepercayaan budaya Ibu Maria dan dapat menyebabkan ketidakpercayaan atau penolakan terhadap perawatan medis. Pilihan D. menghindari tanggung jawab perawat untuk memberikan bimbingan yang tepat dan mungkin tidak memberikan informasi yang cukup kepada Ibu Maria untuk membuat keputusan yang terinformasi. Pilihan E. tidak interaktif dan tidak mendukung integrasi atau pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pengobatan tradisional dan medis dapat bekerja bersama.

Klik di Sini untuk Quiz Seru Lainnya!

Dapatkan Akses ke 100+ Quiz HOTS PPPK Terbaru di Sini.

Soal 7 Anda adalah seorang perawat yang bekerja di klinik diabetes. Hari ini, Anda bertemu dengan Ibu Siti, seorang wanita berusia 58 tahun yang didiagnosis dengan diabetes mellitus tipe 2 tiga tahun lalu. Ibu Siti datang dengan keluhan sering merasa pusing, lelah, dan sering buang air kecil. Selama wawancara, Anda mengetahui bahwa Ibu Siti tidak selalu mengikuti rencana diet yang dianjurkan dan sering lupa meminum obat antidiabetiknya. Ia juga mengatakan bahwa ia tidak yakin bagaimana cara memantau kadar gula darahnya dengan benar.

Pertanyaan: Berdasarkan skenario di atas, langkah edukasi pertama yang paling efektif yang harus Anda lakukan adalah?

  • A. Menyediakan brosur tentang diet untuk diabetes
  • B. Menjelaskan pentingnya mengikuti rencana diet dan pengobatan
  • C. Mengajarkan teknik pemantauan gula darah yang benar
  • D. Memberikan informasi tentang komplikasi diabetes jika tidak dikelola dengan baik
  • E. Mengatur jadwal kunjungan rutin ke klinik diabetes

Jawaban: C Mengajarkan teknik pemantauan gula darah yang benar

Pembahasan Lengkap: Langkah pertama yang paling efektif adalah mengajarkan teknik pemantauan gula darah yang benar. Ini karena memantau kadar gula darah secara rutin sangat penting untuk pengelolaan diabetes yang efektif. Dengan mengetahui kadar gula darahnya, Ibu Siti dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai diet dan pengobatannya.

Pembahasan Mendalam:

  • Pentingnya Pemantauan Gula Darah: Memantau kadar gula darah membantu klien memahami bagaimana makanan, aktivitas fisik, dan obat-obatan mempengaruhi kadar gula darahnya. Ini memberikan informasi yang langsung dan relevan yang dapat digunakan untuk membuat keputusan harian.
  • Langkah Edukasi: Ajarkan Ibu Siti cara menggunakan glukometer dengan benar, termasuk bagaimana mengambil sampel darah, membaca hasil, dan mencatatnya. Juga, diskusikan kapan waktu yang tepat untuk memantau gula darah (misalnya sebelum dan sesudah makan, sebelum tidur).
  • Fokus pada Tindakan Praktis: Dengan memberikan keterampilan praktis, Ibu Siti akan merasa lebih percaya diri dalam mengelola diabetesnya sendiri, yang dapat meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan dan perubahan gaya hidup lainnya.

Soal 8 Anda adalah perawat yang bertugas di puskesmas di sebuah desa. Suatu hari, Bapak Andi, seorang petani berusia 45 tahun, datang dengan keluhan nyeri dada dan sesak napas saat bekerja di ladang. Bapak Andi diketahui memiliki riwayat hipertensi namun tidak rutin minum obat. Ia juga mengatakan bahwa ia sering merasa stres karena pekerjaan dan beban keluarga. Setelah pemeriksaan, Anda menemukan bahwa tekanan darahnya 170/100 mmHg.

Pertanyaan: Berdasarkan skenario di atas, edukasi yang paling tepat untuk diberikan kepada Bapak Andi adalah?

  • A. Menjelaskan bahaya hipertensi dan komplikasinya
  • B. Mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi stres
  • C. Memberikan brosur tentang diet rendah garam
  • D. Mengatur jadwal pemeriksaan rutin tekanan darah
  • E. Menginformasikan tentang pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan

Jawaban: B Mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi stress

Pembahasan Lengkap: Langkah edukasi yang paling tepat dalam situasi ini adalah mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi stres. Stres yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, dan mengajarkan teknik relaksasi dapat membantu Bapak Andi dalam menurunkan stres dan tekanan darahnya.

Pembahasan Mendalam:

  • Hubungan Stres dan Hipertensi: Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang signifikan. Mengelola stres melalui teknik relaksasi dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan keseluruhan.
  • Teknik Relaksasi: Ajarkan teknik-teknik seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga yang dapat dilakukan Bapak Andi kapan saja dan di mana saja. Berikan panduan langkah demi langkah dan praktikkan bersama Bapak Andi selama sesi edukasi.
  • Manfaat Langsung: Dengan mengurangi stres, Bapak Andi mungkin melihat penurunan langsung dalam gejala nyeri dada dan sesak napasnya. Ini dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan membuatnya lebih mungkin untuk mematuhi rekomendasi kesehatan lainnya.

Soal 9 Anda bekerja sebagai perawat di rumah sakit yang merawat pasien dengan berbagai kondisi kronis. Hari ini, Anda bertemu dengan Nenek Lina, seorang wanita berusia 70 tahun yang menderita penyakit jantung kronis. Nenek Lina tinggal sendiri dan cenderung lupa minum obatnya. Ia juga mengaku bahwa ia tidak selalu mengerti instruksi dokter dan perawat sebelumnya. Tekanan darahnya hari ini adalah 160/90 mmHg, dan ia melaporkan merasa lelah dan pusing akhir-akhir ini.

Pertanyaan: Langkah edukasi yang paling efektif untuk Nenek Lina adalah?

  • A. Menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur
  • B. Memberikan alat bantu ingatan seperti pil organizer
  • C. Mengajarkan tentang diet rendah kolesterol dan rendah garam
  • D. Mengatur kunjungan perawat ke rumah secara rutin
  • E. Memberikan brosur tentang manajemen penyakit jantung

Jawaban: B Memberikan alat bantu ingatan seperti pil organizer

Pembahasan Lengkap: Langkah edukasi yang paling efektif untuk Nenek Lina adalah memberikan alat bantu ingatan seperti pil organizer. Alat ini dapat membantu Nenek Lina mengatur dan mengingat jadwal minum obatnya, yang penting untuk mengelola penyakit jantungnya dengan efektif.

Pembahasan Mendalam:

  • Pentingnya Kepatuhan Pengobatan: Kepatuhan terhadap pengobatan sangat penting untuk mengendalikan tekanan darah dan mencegah komplikasi penyakit jantung. Lupa minum obat dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang tidak stabil.
  • Alat Bantu Pengingat: Pil organizer adalah alat sederhana namun efektif yang dapat membantu Nenek Lina mengatur obat-obatan sesuai jadwal. Dengan memiliki kompartemen untuk setiap hari, Nenek Lina dapat dengan mudah melihat apakah ia sudah minum obatnya atau belum.
  • Langkah Edukasi: Ajarkan Nenek Lina cara mengisi pil organizer dengan obat-obatan mingguannya. Tunjukkan cara menggunakannya dan berikan tips tentang bagaimana menyimpan dan merawat alat ini.
  • Keberlanjutan Edukasi: Diskusikan pentingnya minum obat secara teratur dan bagaimana alat bantu ini dapat membantu Nenek Lina. Selain itu, beri tahu Nenek Lina tentang pentingnya menghubungi perawat atau dokter jika ia mengalami kesulitan atau pertanyaan mengenai obat-obatannya.

Soal 10 Pak Hendra, seorang pria berusia 62 tahun dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), datang ke klinik dengan keluhan sesak napas yang semakin memburuk terutama saat beraktivitas. Pak Hendra merokok selama 40 tahun sebelum akhirnya berhenti 5 tahun yang lalu. Ia juga sering melewatkan sesi terapi pernapasan yang dianjurkan oleh dokter. Saat ini, ia tidak tahu bagaimana cara menggunakan inhaler dengan benar.

Pertanyaan: Berdasarkan skenario di atas, langkah edukasi pertama yang paling efektif untuk Pak Hendra adalah:

  • A. Menjelaskan pentingnya terapi pernapasan
  • B. Mengajarkan teknik penggunaan inhaler yang benar
  • C. Memberikan informasi tentang bahaya merokok
  • D. Mengatur jadwal terapi pernapasan rutin
  • E. Menyediakan brosur tentang PPOK dan manajemennya

Jawaban: B Mengajarkan teknik penggunaan inhaler yang benar

Pembahasan Lengkap: Langkah edukasi pertama yang paling efektif adalah mengajarkan teknik penggunaan inhaler yang benar. Inhaler adalah bagian penting dari manajemen PPOK, dan penggunaan yang benar dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup Pak Hendra.

Pembahasan Mendalam:

  • Pentingnya Inhaler: Inhaler membantu membuka saluran napas dan mengurangi sesak napas, yang sangat penting bagi pasien PPOK.
  • Teknik Penggunaan yang Benar: Banyak pasien tidak menggunakan inhaler dengan benar, yang mengurangi efektivitas obat. Mengajarkan teknik yang benar akan memastikan obat mencapai paru-paru dan memberikan efek maksimal.
  • Langkah Edukasi: Demonstrasikan cara menggunakan inhaler, biarkan Pak Hendra mempraktikkannya di bawah bimbingan Anda, dan berikan umpan balik yang konstruktif.
  • Evaluasi: Pastikan Pak Hendra memahami dan dapat menggunakan inhaler dengan benar sebelum meninggalkan klinik. Tindak lanjut dapat dilakukan pada kunjungan berikutnya untuk memastikan kepatuhan dan efektivitas.

Selalu ingat bahwa latihan yang konsisten dan pemahaman yang mendalam adalah kunci untuk meraih hasil terbaik. Ikuti blog kami untuk mendapatkan latihan soal terbaru, tips belajar, dan informasi terkini seputar seleksi PPPK. Selamat belajar dan semoga sukses!

Mau dapatkan Soal berkualitas lainnya?

Dapatkan semua soal PPPK : 1) Seleksi Kompetensi Manajerial, 2) Seleksi Kompetensi Sosial Kultural, 3) Wawancara, dan 4) Seleksi Kompetensi Teknis, Klik link dibawah ini sekarang!

Yuk, kunjungi [https://studicpns.id/) dan daftar sekarang juga!

Iklan Studiku 820x200