Kumpulan Soal PPPK Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Halo teman Studiku. Persiapkan diri kamu untuk sukses dalam seleksi PPPK Terampil - Pranata Laboratorium Kesehatan dengan mengikuti latihan soal yang kami sajikan. Melalui latihan yang konsisten dan pemahaman yang mendalam, kamu akan semakin siap menghadapi ujian dan meraih hasil terbaik. Bersama kami untuk mendapatkan latihan soal terbaru, tips belajar, dan informasi terkini seputar seleksi PPPK. Selamat belajar dan semoga sukses!
Latihan Soal PPPK Pranata Laboratorium Kesehatan
Soal 1 Kasus: Seorang teknisi laboratorium menemukan tabung reaksi yang pecah dan mengandung sampel darah di lantai. Apa langkah pertama yang harus dilakukan teknisi tersebut untuk menjamin keselamatan dirinya dan rekan-rekannya?
- A. Memanggil petugas kebersihan untuk membersihkan tumpahan.
- B. Menutup area tumpahan dengan tanda peringatan dan segera melaporkannya ke atasan.
- C. Membersihkan tumpahan dengan tisu kertas dan membuangnya di tempat sampah umum.
- D. Menggunakan alat pelindung diri (APD) dan membersihkan tumpahan sesuai prosedur laboratorium.
- E. Melanjutkan pekerjaan dan mengabaikan tumpahan karena tidak berbahaya.
Kunci Jawaban: D
Pembahasan: Langkah pertama dalam menangani tumpahan sampel darah di laboratorium adalah menggunakan alat pelindung diri (APD) dan membersihkan tumpahan sesuai dengan prosedur laboratorium. Pilihan B (menutup area tumpahan dan melaporkannya) adalah langkah yang benar, namun langkah pertama yang harus diambil adalah memastikan bahwa teknisi terlindungi dengan menggunakan APD dan membersihkan tumpahan dengan benar. Pilihan lainnya tidak sesuai dengan protokol keselamatan di laboratorium.
Soal 2 Pertanyaan: Apa yang harus dilakukan untuk menghindari kontaminasi saat pengambilan spesimen darah?
- A. Menggunakan sarung tangan steril dan alat yang bersih.
- B. Meminta pasien untuk berpuasa sebelum pengambilan spesimen.
- C. Mengambil spesimen di pagi hari sebelum aktivitas fisik.
- D. Menyimpan spesimen di tempat yang dingin segera setelah pengambilan.
- E. Memberikan instruksi diet khusus kepada pasien.
Jawaban: A. Menggunakan sarung tangan steril dan alat yang bersih.
Pembahasan: Untuk menghindari kontaminasi saat pengambilan spesimen darah, penting untuk menggunakan sarung tangan steril dan alat yang bersih. Kontaminasi dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat dan mempengaruhi diagnosis. Pilihan B, C, D, dan E tidak secara langsung berhubungan dengan pencegahan kontaminasi saat pengambilan spesimen.
Soal 3 Pertanyaan: Selama audit pengelolaan limbah di sebuah laboratorium, ditemukan bahwa beberapa limbah berbahaya disimpan dalam wadah yang tidak sesuai. Apa risiko utama dari kesalahan ini?
- A. Pengurangan efisiensi kerja
- B. Meningkatnya biaya operasional
- C. Kerusakan alat-alat laboratorium
- D. Peningkatan risiko paparan dan kontaminasi
- E. Terhambatnya alur kerja laboratorium
Jawaban: D. Peningkatan risiko paparan dan kontaminasi
Pembahasan: Menyimpan limbah berbahaya dalam wadah yang tidak sesuai meningkatkan risiko paparan dan kontaminasi. Limbah berbahaya harus disimpan dalam wadah yang tepat sesuai dengan jenis dan karakteristiknya untuk mencegah bocornya zat berbahaya atau tumpahan yang dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan dan paparan terhadap staf laboratorium. Pengelolaan yang tidak tepat juga dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan masalah kesehatan yang serius.
KLIK LINK DIBAWAH INI UNTUK QUIZ LAINNYA!
Soal 4 Pertanyaan: Manajemen laboratorium yang efektif sangat bergantung pada pemahaman konsep dasar manajemen. Salah satu prinsip utama dalam manajemen adalah PDCA (Plan-Do-Check-Act). Tahap "Check" dalam siklus PDCA bertujuan untuk:
- A. Merencanakan tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya
- B. Melakukan tindakan yang telah direncanakan
- C. Memeriksa dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilakukan
- D. Mengambil tindakan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi
- E. Mengidentifikasi masalah yang ada sebelum merencanakan tindakan
Jawaban: C
Pembahasan: Siklus PDCA adalah alat yang digunakan dalam manajemen untuk pengendalian dan perbaikan berkelanjutan. Tahap "Check" bertujuan untuk memeriksa dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilakukan. Ini merupakan langkah penting untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana dan mencapai hasil yang diinginkan. Berdasarkan hasil evaluasi pada tahap "Check", kemudian diambil tindakan perbaikan yang dikenal sebagai tahap "Act".
Soal 5 Pertanyaan: Seorang pasien datang ke laboratorium dengan keluhan demam berkepanjangan dan penurunan berat badan. Dokter mencurigai pasien terinfeksi tuberkulosis dan meminta dilakukan pemeriksaan sputum. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, berapa kali pemeriksaan sputum harus dilakukan untuk memastikan diagnosis?
- A. Sekali
- B. Dua kali berturut-turut
- C. Tiga kali berturut-turut
- D. Empat kali berturut-turut
- E. Lima kali berturut-turut
Jawaban: C. Tiga kali berturut-turut
Pembahasan: Untuk diagnosis tuberkulosis, Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 Tahun 2016 menetapkan bahwa pemeriksaan sputum harus dilakukan sebanyak tiga kali. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi diagnosis dengan memastikan keberadaan Mycobacterium tuberculosis dalam spesimen yang diambil pada waktu yang berbeda.
Soal 6 Pertanyaan: Dalam konteks kode etik profesi kesehatan, "veracity" merujuk pada:
- A. Menyampaikan informasi medis dengan benar dan jujur
- B. Melakukan tindakan yang tidak membahayakan pasien
- C. Menjaga kerahasiaan informasi pasien
- D. Menghormati otonomi pasien
- E. Memberikan perawatan yang adil dan setara
Jawaban: A
Pembahasan: Prinsip "veracity" dalam kode etik profesi kesehatan menekankan pada kewajiban untuk menyampaikan informasi medis dengan benar dan jujur kepada pasien. Hal ini memastikan bahwa pasien memiliki informasi yang akurat untuk membuat keputusan yang terinformasi tentang perawatan mereka. Pilihan lain seperti tidak membahayakan pasien, menjaga kerahasiaan, menghormati otonomi, dan memberikan perawatan yang adil adalah prinsip kode etik lainnya tetapi bukan definisi dari "veracity".
Klik di Sini untuk Quiz Seru Lainnya!
Soal 7 Pertanyaan: Manakah di antara berikut ini yang bukan merupakan tindakan pengendalian infeksi nosokomial?
- A. Pencucian tangan dengan sabun dan air
- B. Penggunaan alat pelindung diri (APD)
- C. Pengelolaan limbah medis dengan benar
- D. Menggunakan antibiotik secara sembarangan
- E. Isolasi pasien yang terinfeksi
Jawaban: D
Pembahasan: Penggunaan antibiotik secara sembarangan tidak hanya tidak termasuk dalam tindakan pengendalian infeksi nosokomial, tetapi juga dapat memperburuk masalah dengan menyebabkan resistensi antibiotik. Tindakan pengendalian infeksi nosokomial lainnya seperti pencucian tangan, penggunaan APD, pengelolaan limbah medis, dan isolasi pasien yang terinfeksi adalah langkah-langkah penting untuk mencegah penyebaran infeksi di fasilitas kesehatan.
Soal 8 Pertanyaan: Seorang pasien datang dengan kondisi dehidrasi. Apakah teknik yang paling tepat untuk mendapatkan sampel darah kapiler?
- A. Menggunakan lancet di jari manis
- B. Menggunakan lancet di tumit
- C. Menggunakan jarum di vena median cubital
- D. Menggunakan jarum di vena jugularis
- E. Menggunakan jarum di vena saphena
Jawaban: A. Menggunakan lancet di jari manis
Pembahasan: Pada pasien dengan kondisi dehidrasi, pengambilan sampel darah kapiler lebih disarankan karena vena sulit ditemukan. Menggunakan lancet di jari manis adalah teknik yang paling tepat dan umum digunakan. Teknik ini juga mengurangi rasa sakit dan trauma pada pasien.
Soal 9 Pertanyaan: Seorang pasien datang dengan keluhan batuk berdahak yang sudah berlangsung selama dua minggu. Dokter meminta pengambilan sepsimen sputum untuk pemeriksaan mikroskopis. Apa yang seharusnya dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk memastikan sepsimen sputum yang diambil tidak terkontaminasi oleh air liur?
- A. Meminta pasien untuk minum air putih sebelum pengambilan sputum
- B. Menginstruksikan pasien untuk berkumur dengan air sebelum pengambilan sputum
- C. Mengambil sputum secara langsung dari mulut pasien
- D. Menginstruksikan pasien untuk mengumpulkan sepsimen pada malam hari
- E. Menyimpan sputum pada suhu ruangan sebelum dikirim ke laboratorium
Jawaban: B
Pembahasan: Untuk menghindari kontaminasi sepsimen sputum oleh air liur, tenaga kesehatan sebaiknya menginstruksikan pasien untuk berkumur dengan air sebelum pengambilan sputum (B). Ini membantu membersihkan mulut dari partikel makanan atau bakteri mulut yang dapat mengkontaminasi sepsimen.
Soal 10 Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan pengelompokan limbah laboratorium berdasarkan karakteristiknya?
- A. Berdasarkan warna dan bentuk fisik limbah
- B. Berdasarkan sumber asal limbah
- C. Berdasarkan kebutuhan pengelolaan limbah
- D. Berdasarkan ukuran dan berat limbah
- E. Berdasarkan harga dan nilai limbah
Jawaban: B
Pembahasan: Pengelompokan limbah laboratorium umumnya dilakukan berdasarkan sumber asal limbah, seperti limbah padat, cair, atau gas, serta karakteristik kimianya. Ini penting untuk memastikan penanganan dan disposisi limbah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pilihan A, C, D, dan E tidak sesuai dengan metode pengelompokan limbah laboratorium yang umum.
Tetap semangat dan jangan ragu untuk terus belajar dan berlatih. Jika kamu memiliki pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami selalu siap membantu kamu dalam perjalanan menuju kesuksesan.
Mau dapatkan Soal berkualitas lainnya?
Dapatkan semua soal PPPK : 1) Seleksi Kompetensi Manajerial, 2) Seleksi Kompetensi Sosial Kultural, 3) Wawancara, dan 4) Seleksi Kompetensi Teknis, Klik link dibawah ini sekarang!
- KLIK DISINI UNTUK SOAL LAINNYA
- KLIK DISINI UNTUK SOAL LAINNYA
- KLIK DISINI UNTUK SOAL LAINNYA
- KLIK DISINI UNTUK SOAL LAINNYA
Selamat belajar, dan semoga sukses dalam seleksi PPPK! Bersama kami untuk mendapatkan lebih banyak latihan soal, tips, dan informasi terbaru yang dapat mendukung persiapan kamu. Sukses selalu untuk karir kamu di masa depan!